Jumat, 21 September 2012

Bacillus Anthracis (Bakteri Antraks)


Antraks merupakan penyakit yang biasa menyerang hewan liar dan hewan peliharaan, terutama hewan seperti biri-biri, lembu, kuda, baghal dan kambing yang tidak dijaga dengan bersih dan cermat. Manusia bisa dijangkit antraks apabila tersentuh hewan berpenyakit termasuk daging, tulang, bulu, rambut dan kotoran.

Sejarah asal antraks termasuk samara, karena walaupun sporran antraks dijumpai secara jadi di dalam contoh tanah serata dunia, bacillus anthracis tidak bisa dijumpai dikawasan dimana tidak terdapat penyakit ini sporran antrkas kekal di dalam tanah dan boleh menjangkiti manusia apabila dimaakan/berhubungan dengan manusia. Jangkitan kedua ini bisa berlaku bertahun-tahun selepas serangan pertama. Sporran antraks tahan selama 10 tahun dalam udara dan bulu yang terdedah. Sporran antraks tahan selama 10 tahun dalam susu, kering atas kertas turas selama 41 tahun, kering atas benang sutra selama 71 tahun dalam air kolam selama 2 tahun.
Secara kasarnya, antraks merupakan satu penyakit yang amat berbahaya dan boleh membawa maut. Keupayaan sporran antraks bertahan lama membuatkan penggunaan antraks sebagai senjata bisa membawa kesengsaraan untuk masa panjang dan mempunyai kesan yang tidak dapat dijangka. Bagaimana pun, kadar jangkitan yang rendah antara manusia berarti mangsa tidak perlu dikurantin tetapi perlu dirawat dengan segera.
Oleh sebab itu, dalam makalah ini kami akan menjelaskan dan menguraikan tentang morfologi dan anatomi, patogenitas dan virulensi, jenis penyakit yang ditimbulkan serta preventif dan kuratif dari bacillus antracis, agar manusia lebih berhati-hati untuk mengatasi penyakit antraks ini. mes N� o a � � < "'>Mencakup anoreksia nervosa
Pada gangguan mental ini, biasanya seseorang mengalami gangguan pada pola makan. Dimana individu mengalami berkurang atau bahkan tidak ada, hilangnya selera makan. Gangguan mental ini karena disebabkan factor-faktor sepertiputus dari pacar atau dalam artian individu memiliki banyak masalah yang dipikirkan sehingga membuat individu merasa tidak nyaman bahkan stress sehingga melampiaskan pada hilangnya selera makan.
Selain karena factor-faktor diatas, gangguan mental ini juga terjadi pada kebanyakan wanita. Dimana wanita tersebut mengalami gangguan makan karena wanita ingin mempertahankan berat badan yang normal/ideal, rasa takut menjadi gemuk, gangguan citra tubuh. Dan membuat wanita tersebut diharuskan mengkonsumsi makanan yang tidak berlebihan dan makanan tersebut biasanya sudah disesuaikan dengan keadaan yang ada. Gangguan mental ini biasanya disebut anoreksia nervosa.

2.      Ganggun Tidur
Pada gangguan mental ini biasanya seseorang mengalamikesulitan pada waktu tidur. Gangguan ini dapat karena suatu penyakit yang ada pada diri seseorang tersebut atau memang sulit tidur dan dapat pula karena seseorang mempunyai masalah yang membuat seseorang merasa resah atau gelisah sehingga membuatnya mengalami kesulitan pada saat tidur. Gangguan tidur ini disebut insomnia.
Gangguan tidur lainnya seperti hipersomnia, pada hipersomnia suatu gangguan tidur dimana penderitanya merasa mengantuk walaupun sudah cukup tidur. Penderita hipersomnia biasanya mengeluhkan rasa kantuk berlebih, bangun tidur tidak segar, cepat mengantuk, sulit berkonsentrasi, cepat lelah, menurunnya daya ingat dan gangguan-gangguan lain yang jelas menurunkan produktivitas.
Pada kasus apnca tidur berarti pernapasan abnormal selama tidur dan mengacu pada perhentian yang panjang diantara napas. Merupakan gangguan tidur umum yang sangat mengherankan. Karena apnena biasanya menyebabkan kesadaran sedikit, dengan adanya gangguan ini maka akan merampas orang yang tidur yang nyenyak, terus-menerus dan menyegarkan. Juga menyebabkan turunnya tingkat oksigen di dalam darah yang dapat menyebabkan perubahan tekanan darah dan ketegangan pada jantung dan paru-paru. Mereka yang menderita apnea tidur juga sering mendengkur. Gejala dari apnea tidur antara lain perhentian napas yang panjang atau berupaya keras untuk bernapas selama tidur, merasa ngantuk disiang hari, merasakan tidur berkualitas buruk dan sering terbangun. Gejala lain seperti, keresahan atau gerakan selama tidur, tersedak selama tidur, rasa peanas dalam perubahan, sering buang air kecil pada malam hari, berkeringat, sakit kepala di pagi hari, konsentrasi buruk, daya ingat buruk, mudah marah, dan depresi. Apnea tidur juga sebagai penyebab hipertensi utama yang dapat dikenali.
Gangguan tidur lain seperti tidur berjalan dan narkolepsi. Pada narkolepsi yaitu serangan tidur yang tiba-tiba dan diluar control sepanjang jam-jam aktif disiang hari dan kesulitan tidur saat malam hari. Penyakit ini lebih sering terjadi pada pria daripada wanita biasanya di alami oleh remaja yang beranjak dewasa. Narkolepsi dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Salah satu yang paling umum yaitu serangan tidur saat jam-jam aktif disiang hari. Hal ini terjadi berkali-kali dalam sehari. Selama tertidur tiba-tiba tersebut, penderita biasanya akan tetap melakukan pekerjaan yang sebelum tidur itu dikerjakannya. Semisal mereka dalam keadaan berjalan, lalu tiba-tiba terserang narkolepsi, maka dia akan tidur sambil berjalan sampai ada kekuatan luar yang menghentikannya.

3.      Gangguan Pengendalian Impuls

Pada gangguan ini seseorang mengalami gangguan pada saat mengendalikan impuls. Gangguan-gangguan ini mencakup gangguan eksplosif intermitten dan kleptomania. Kleptomania adalah penyakit jiwa yang membuat penderitanya tidak bisa menahan diri untuk mencuri. Benda-benda yang dicuri oleh penderita kleptomania adalah barang-barang yang tidak berharga, seperti mencuri gula, permen, sisir atau barang-baranglainnya. Penderita biasanya merasakan ketegangan atau rasa tegang subjektif sebelum mencuri dan merasakan kelegaan atau kenikmatan setelah mencuri atau melakukan tindakan mencuri tersebut. Tindakan kleptomania harus dibedakan dari tindakan mencuri biasa yang biasanya didorong oleh motivasi keuntungan dan telah direncanakan sebelumnya. Penyakit ini muncul pada masa puber dan ada sampai dewasa. Ada juga kleptomania di derita seumur hidup. Penderita juga,mungkin memiliki kelainan jiwa lainnya seperti kelainan emosi, bulimia nervosa paranoid, schizoid atau borderline personality disorder. Kleptomania dapat muncul setelah terjadi cedera otak traumatic dan keracunan karbon monoksida. Gangguan pengendalian impuls lain seperti berjudi patologis dan priomania (menimbulkan kebakaran untuk kesenangan semata atau menghilangkan ketegangan). 


A.    Morfologi dan Anatomi
Bacillus Anthracis adalah bacterium gram-positif berbentuk tangkai yang berukuran sekitar 1 x 6 mikrometer dan merupakan penyebab penyakit antraks. Bacillus anthracis adalah adalah bacterium pertama yang ditunjukkan dapat menyebabkan penyakit. Hal ini diperlihatkan oleh Robert koch pada tahun 1877. nama Anthracis berasal dari bahasa Yunani yang berarti batu bara, merujuk kepada penghitaman kulit pada korban.
Bacteria ini umumnya terdapat ditanah dalam bentuk sporran dan dapat hidup selama beberapa decade dalam bentuk ini. Jika memasuki sejenis herbivore. Bacteria ini akan mulai berkembang biak dalam hewan tersebut dan akhirnya membunuhnya, dan lalu terus berkembang biak di bangkai hewan tersebut. Saat gizi-gizi hewan tersebut telah habis diserap, mereka berubah bentuk kembali menjadi sporran. Bacillus anthracis mempunyai gen dan cirri-ciri yang menyerupai bacillus cereus, sejenis bacterium yang biasa ditemukan dalam tanah diseluruh dunia, dan juga menyerupai bacillus thuringiensis, pantogen kepada larva Lepidoptera.
Dalam sejarah mikrobiologi, bacillus anthracis adalah bakteri pathogen yang menyebabkan penyakit antraks. Davaine dan Rayer (1850) dan Pollander (1855) telah menemukan bakteri ini dari jaringan hewan yang mati karena antraks. Selanjutnya pada tahun 1857 Brauell dapat memindahkan bakteri ini dengan menginokulasi darah dari hewan yang terinfeksi, dan baru pada 1877 Robert koch berhasil membiakkan bacillus anthracis dilaboratoriu,. Bakteri gram positif ini mempunyai ukuran 3 – 5 mikrometer x 1 – 1,2 mikrometer. Berbentuk batang lurus dnegan susunan dua dua seperti rantai. Dinding sel dari bakteri ini merupakan polisakarida somatic yang terdiri dari N-asetilglu kosamin dan D-galaktosa.
Selanjutnya, dalam sel bakteri antraks ini juga terdapat aksotoksin kompleks yang terdiri atas protective Ag (PA), lethal factor (LF) dan oedema factor (EF), peran ketiganya itu terlihat sekali dalam menimbulkan gejala penyakit antraks. Tepatnya,ketiga komponen dari eksotoksin itu berperan bersama-sama. Protective Ag berfungsi untuk mengikat reseptor dan selanjutnya lethal factor. Sedangkan oedema factor akan memasuki system sel dari bakteri. Oedema factor merupakan adenusiklase yang mampu meningkatkan CAMP sitoplasma sel, sedangkan fungsi spesifik dari lethal factor masih belum diketahui.
Dalam mempertahankan siklus hidupnya, bacillus anthracis membentuk dua system pertahanan, yaitu kapsul dan spora. Dua bentuk inilah, terutama spora yang menyebabkan bacillus anthracis dapat bertahan hidup hingga puluhan tahun lamanya. Sedangkan kapsul merupakan suatu lapisan tipis yang menyelubungi dinding luar dari bakteri. Kapsul ini terdiri atas polipeptida berbagai molekul tinggi yang mengandung asam D. glutamate dan merupakan suatu hapten. Bacillus anthracis dapat membentuk kapsul pada rantai yang berderet. Pada media biasa, kapsul bacillus anthracis tidak terbentuk kecuali pada galur bacillus anthracis yang ganas.
Lebih jauh, bakteri ini akan membentuk kapsul dnegan baik jika terdapat pada jaringan hewan yang mati atau pada media khusus yang mengandung natrium bikarbonat dengan konsentrasi karbondioksida (CO2) 5 persen. Kapsul inilah yang berperan dalam penghambatan fagositosis oleh system imun tubuh, dan juga dapat menentukan derajat keganasan/virulensi bakteri. Selain itu, bacillus anthracis juga membentuk sporran sebagai bentuk resting cells. Pembentukan sporran akan terjadi apabila nutrisi esensial yang diperlukan tidak memenuhi kebutuhan untuk pertumbuhan, prosesnya disebut sporulasi. Spora berbentuk elips/oval letaknya sentral dengan diameter tidak lebih dari diameter bakteri itu sendiri. Sporran bacillus anthracis ini tidak terbentuk pada jaringan/darah binatang yang hidup, sporran tersebut tumbuh dengan baik ditanah maupun pada eksudat/jaringan hewan yang mati karena antraks.
Disinilah keistimewaan bakteri ini, apabila keadaan lingkungan sekitar menjadi baik kembali atau nutrisi esensial telah terpenuhi, sporran akan berubah kembali menjadi bentuk bakteri, sporran-sporan ini dapat terus bertahan hidup selama puluhan tahun dikarenakan sulit dirusak atau mati oleh pemanasan atau bahkan kimia tertentu, sehingga bakteri tersebut bersifat doprmant, hidup tak berkembang lagi.

B.     Patogenitas dan Virulensi
Anthraks terutama merupakan penyakit pada herbivore, misalnya kambing, domba, lembu, kuda dan lainlain. Kadang-kadang manusia juga bisa terinfeksi jika kontak dnegan hewan yang terinfeksi atau produksnya. Pada hewan yang menjadi tempat masuknya kuman adalah mulut dan saluran cerna. Adapun pada manusia masuknya spora lewat kulit yang luka (antraks kulit), membrane mukosa (antraks gastrointestinal) atau lewat inhalasi ke paru-paru (antraks pernapasan).
Sporran tumbuh pada jaringan tempat masuknya mengakibatkan edema gelatinosa dan kongesti. Basil menyebar melalui saluran getah bening kedalam aliran darah, kemudian menuju ke jaringan, terjadilah sepsip yang dapat berakibat kematian. Pada anthrax inhalasi, sporran bacillus anthracis dari debu wol, rambut atau kulit terhirup, terfagosit di paru-paru. Kemudian menuju ke limfe mediastinum dimana terejadi germinasi diikuti dengan produksi toksin dan menimbulkan mediastinum haemorrhagic dan sepsi yang berakibat fatal.
Sporran antraks tahan selama berpuluh tahun dalam udara dan bulu yang berdedah. Sporran antraks tahan selama 10 tahun dalam susu, kering atas kertas turas selama 41 tahun, kering atas benang sutera selama 71 tahun, dalam air kolam selama 2 tahun. Jangkitan dari manusia kepada manusia jarang berlaku. Ini mungkin dianggap menyenangkan pihak penyerang, ditambah lagi askar yang divaksin tidak akan dijangkiti antraks untuk kedua kalinya.
Wabah antraks tidak tetap tetapi berlaku selang beberapa tahun diantara wabah. Cirri-ciri penyakit antraks diketahui selepas 2-4 hari, atau selewatnya 7 hari dari tempo serangan. Walaupun begitu resiko jangkitanya hanya 1/100.000. sporran antraks memerlukan suhu 121C selama sekurang-kurangnya 30 menit untuk mati. 25%-100% dari kesehatan yang tidak dirawat membawa kematian. Jangkitan secara dihidu dianggap paling berbahaya dan memerlukan rawatan antibiotic dalam tempo 24 jam dari jangkitan yang berbahaya kalau tidak, kadar kematian mencapai 99%.

C.    Jenis Penyakit Yang Ditimbulkan.
Penyakit antraks termasuk kelompok penyakit yang dapat menular dari hewan kemanusia (zoonesis). Penyakit ini paling sering menyerang ternak herbivore terutama sapi, domba, kambing dan selalu berakhir pada kematian. Sasaran berikutnya kuda dan babi. Hewan kelompok omnivore ini bisa lebih bertahan sehingga sebagian penderita selama dari mayt. Serangan pada ayam, belum pernah ada laporan. Berdasar penelitian yang selama ini telah dilakukan, pada manusia, dilaporkan tingkat kematian mencapai 18 persen (dari 100 kasus, 18 penderita meninggal).
Penyebab antraks adalah bakteri bacillus anthracis. Bakteri ini bersifat aerob, memerlukan oksigen untuk hidup. Di alam bebas bakteri ini membentuk sporran yang tahan puluhan tahun dalam tanah dan bisa menjadi sumber penularan pada hewan dan manusia. Hewan tertular akibat memakan sporran yang menempel pada tanaman yang dimakan. Hewan yang mati akibat antraks harus langsung dikubur atau dibakar, tidak boleh dilukai supaya bakteri tidak menyebar.
Penularan pada manusia bisa lewat kontak langsung sporra yang ada ditanah, tanaman, maupun bahan dari hewan sakit (kulit, daging, tulang/darah) mengkonsumsi produk hewan yang kena antraks atau melalui udara yang mengandung sporran, misalnya pada pekerja dipabrik wol atau kulit binatang. Karenanya ada empat tipe antraks yaitu antraks kulit, antraks usus (pencernaan), antraks perut (pernapasan) dan antraks otak. Antraksi otak terjadi jika bakteri terbawa darah masuk ke otak.
Masa inkubasi antraks kulit sekitar dua sampai lima hari. Mula-mula kulit gatal, kemudian melepuh yang jika pecah membentuk keropeng hitam ditengahnya. Di sekitar keropeng bengkak dan nyeri. Pada antraks yang masuk tubuh dalam 24 jam sudah tampak tanda demam, mual, muntah darah pada antraks usus, batuk, sesak napas pada antraks paru, sakit kepala dan kejang pada antraks otak. Jika tidak segera diobati bisa meninggal dalam waktu satu atau dua hari.karena setiap petugas ksesehatan sudah dilatih untuk menangani. Sebaiknya penderita segera dibawah ke puskesmas atau rumah sakit agar penderita segera mendapat pengobatan yang tepat.

Pola Penularan
Antraks merupakan penyakit zoonosis yang menyerang herbivore seperti sapi, domba, kuda dan lain-lain. Meski pada umumnya jarang menyerang manusia, tetapi pada factornya pe3nyakit ini merupakan penyakit yang cukup meresahkan. Pada prinsipnya terdapat 3 cama penularan penyakit antraks kemanusia.
Pertama, melalui kontak langsung, spora atau bakteri masuk melalui lesi kulit. Biasanya yang terserang adalah ekstrimitas terutama ekstrimitas bagian atas. Bentuk klinisnya dikenal dengan maglignant pustule atau cutaaneus antrakxs, timbul 12-36 jam setelah kontak dengan bakteri. Mula-mula timbul papula kecil-kecil mengeluarkan cairan bagian tengah lesi tampak adanya nekrosis keelilingi daerah berwarna merah,
Kedua, melalui saluran pernapasan. Bentuk klinisnya disebut pulmonary anthrax, biasanya ditemukan pada pekerja-pekerja pabrik wool dan penyamak kulit.
Ketiga, melalui peroral. Bentuk klinisnya terjadi oleh karena menelan makanan/daging yang terinfeksi bakteri/spora antraks. Penyakitnya disebut gastrointestinal anthrax. Bentuk ini biasanya berbahaya dan sukar diobati. Gejala yang tampak adalah mual, muntah, diare dan kadang-kadang hamatemesis.

Gambaran Klinik
 Pada manusia, kurang lebih 95% kasus adalah anthrax kulit dan 5% adalah antrax inhalasi.
1.      Antrask kulit
·         BIasanya terjadi pada permukaan luar lengan atau tangan, sering diikuti pada wajah dan leher
·         Papul pruritik timbul 1-7 hari setelah masuknya organisme/spora lewat luka. Pada awalnya menyerupai gigitan serangga. Papul dengan cepat berkembang menjadi vesikel, kemudian pustule dan akhirnya menjadi ulkus nekrotik, khas lesi berdiameter 1-3 cm dan memiliki eschar hitam ditengah.
·         Kemudian timbul edema, limfangitis, limfadenopati dan gejala sistemix
·         Setelah 7 hari sampai 10 hari, eschar berkembang penuh, menjadi kering, lusen dan terpecah-pecah
·         Penyembuhan berupa granulasi dan meninggalkan skar.
·         Pada 20% kasus berkembang menjadi sepsis yang berakibat fatal.
2.      Antraks pernapasan inhalasi (wool soiter disease)
·         Inkubasi bisa sampai 6 minggu
·         Gejala utama : nyeri substernal
·         Batuk merupakan efek sekunder dari gangguan pada trakea.
·         Sepsis dapat terjadi dan mungkin terdapat penyebaran hematogen hematogen kesaluran cerna, menyebabkan ulkus kolon, atau keselapu otak, menyebabkan meningitis hemoragik.
·         Foto toraks : pelebaran mediastinal berat.
·         Angka kematian : 85-90%

3.      Kudis Anthraks (Cutaneous anthrax)
Dalam 95% kasus cutaneous anthraks, ia menjangkiti manusia melalui luka-luka kecil pada badan terutama dibagian terdedah seperti muka dan lengan dijangkiti sporran antraks dari hewan berpenyakit, bangkai/tanah. Sporran anthraks membiak dan kudis tumbuih dikawasan jangkitan. Kudis ini akan bernanah dalam tempoh 12-36 jam jangkitan. Antraks bisa bertambah teruk dan tersebar sekiranya tidak dirawat. Sekiranya antraks memasuki saluran darah, antraks bisa membawa maut 20% daripada kasus yang tidak dirawat membawa kematian.
4.      Anthraks salur perut (gastrointestinal anthrax)
Anthraks ini berlaku apabila daging jewan yang dijangkiti ini tidak dimasak dengan betul sebelum dimakan. Ini adalah karena sporran anthraks mampu bertahan suhu yang tinggi. Apabila sporran anthraks memasuki saluran perut, antrkas akan menjangkiti mereka yang mempunyai luka yang sedia ada disaluran perut. Anthraks akan merebak dengan cepat dan boleh membawa maut sekiranya lewat dirawat. Sporran antraks memerlukan suhu 121oC selama sekurang-kurangnya 30 menit untuk mati 25%-60% daripada kasus yang tidak dirawat membawa kematian.
Antraks secara dihidu (penyakit penyisih bulu/woolsortesi disease) apabilasporan antraks memasuki paru-paru seperti yang berlaku kepada orang yang bekerja sebagai penyisih bulu biri-biri, antraks menyebabkan demam mengejut yang teruk dengan sakit dibagian dada. Antraks merebak dengan cepat menjadi batuk berdarah dan membawa maut sekiranya rawatan gagal mengawal jangkitan antraks. Jangkitan secara dihidup dianggap paling berbahay dan memerlukan rawatan antibiotic dalam tempo 24 jam dari jangkitan untuk berjaga. Sekiranya tidak, kadar kematian dipercayai 99%.
Kematian akibat serangan anthraks adalah disebabkan kekurangan oksigen. Kejutan sampingan, salur darah bertambah telap, kegagalan pernapasan dan kegagalan jantung. Kematian sering berlaku secara mengejut tanpa disangka-sangka. Aras toksin dalam saluran darah meningkat pda peringkat akhir selari dengan jumlah antraks di dalam darah. Hewan yang selamat daripada serangan antraks menjadi kebal kepada jangkitan semula. Jangkitan kali kedua amat jarang berlaku.

Urutan penyakit :
    1. Satu sporran memasuki badan, tidak ada gejala
    2. 1 – 6 sporan menjangkiti system lymph. Selsema, tekak kering
    3. 6 – 8 sporan membentuk bacteria semakin sehat untuk beberapa jam
    4. 8 bakteria membiak, menghasilkan toksin yang meningkat dnegan pantas. Sesak nafas secara tiba-tiba, berpeluh, kulit menjadi biru (cyanosis-kurang oksigen
    5. 9 kekurangan oksigen menyebabkan kematian sel. Kegagalan pernapasan dan jantung berfungsi.
Bagaimanapun juga, terdapat ancaman antraks secara psikologis, contohnya ancaman pencemaran makanan di pasaraya dengan antraks, kesanya juga amat luas disebabkan orang akan ramai keluar rumah meskipun hanya untuk mendapatkan makanan yang kiranya baik di konsumsi. Begitu juga ancaman serangan abgi pengangkutan awam seperti kereta api, bus dan kappa terbangkan menjadikan keadaan porak poranda.
Selain itu, terdapat juga masalah kekurangan obat yang tidak mencukupi untuk merawat pasien, bisa menyebabkan kadar kematian yang tinggi ini berlaku jika jumlah mangsanya tinggi, seperti serangan spora antraks di tempat orang ramai berkumpul seperti didisko, pesta, konser, pangung wayang, atau di stadium sukan.  Masa untuk menerima rawatan, menjadikan bekalan obat tidak mencukupi dalam waktu 24 jam setelah jangkitan. Oleh karena itu marilah kita berdoa agar kita dijauhkan dari bacillus antraks.



D.    Preventif dan Kuratif
à Pencegahan :
Antraks merupakan penyakit karenapekerjaan. Karena itu pencegahannya berupaantara lain :
·         Pendidikan kesehatan agar pekerja berhati-hati untuk menghindari terjadinya luka/lecet dan menghindari kontaminasi luka/lecet tersebut dengan bakterinya
·         Agar pekerja meningkatkan kebersihan dan hygiene pribadi dilingkungan pekerjaannya (cuci tangan sebelum makan).
·         Pekerja dilengkapi dengan masker untuk menyaring udara pernapasan terutama pengumpul wol.
·         Pekerja yang beresiko tinggi untuk tertulasi agar divaksinasi terhadap antrax (vaksin wright).
·         Bangkai hewan dibakar atau dibukur sedalam mungkin disertai kapur
·         Dekontaminasi produk-produk hewan dengan autoclave
·         Imunisasi aktif hewan-hewan peliharaan.
à Pengobatan
·         Anthrax kulit : penisilin
·         Anthrax pernapasan : penisilin ditambah gentamisin atau streptomisin.
à Rawatan
Vaksin anthrax memerlukan tiga suntikan dalam waktu dua minggu, diiukuti dengan suntikan pada 6, 12, 18 bulan berikutnya. Suntikan perangsang tahunan di perlukan untuk mengekalkan kekebalan terhadap antraks. Wanita mengandung pacut mengelak suntikan vaksin disebabkan kesan vaksin terhadap janin tidak diketahui. Vaksin antraks berkesan selepas empat minggu dari waktu suntikan pertama.
Obat antibiotic perlu diberikan kepada orang yant tidak divaksinasi. Antibiotic yang bisa digunakan adalah penicillin, tetracyclines, fluoroquinolones, erythromycin dan clhoramphenicol. Ciprofloxacin dan cloxycycleni digunakan untuk anthrak yang kebal kepada antibiotic biasa. Antraks secara dihidu memerlukan rawatan antibiotic dalam waktu 24 jam dari waktu jangkitan untuk berpeluang sembuh. Radang otak mungkin menjadi serangan kedua dari jangkitan utama, tetapi amat jarang berlaku.


0 komentar: